A. Pengertian Hipotesis
Semula istilah Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata "hupo" (sementara) dan "thesis" (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi diatas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.
B. Konsep Hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis desktiptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran.
Contoh:
a. Disiplin kerja pegawai negeri sangat tinggi
b. Motivasi kerja karyawan pabrik mobil mencapai 90% dari kriteria rata-rata nilai ideal.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan atau membandingkan antara satu dengan yang lain.
Contoh :
a. Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan SMA Swasta dengan lulusan SMA Negeri.
b. Ada perbedaan gairah kerja antara pegawai kontrak pegawai tetap.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis ini dibagi tida jenis, yaitu
a. Hipotesis hubungan Simetris
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Contoh:
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
Adalah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh:
Semula istilah Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata "hupo" (sementara) dan "thesis" (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi diatas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.
B. Konsep Hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
- Hipotesis harus mengekspresikan suatu fenomena atau mengeksprsikan hubungan/pengaruh antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis atau mengekpresikan hubungan/pengaruh seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. kedua variabel tersebut adalah variabel bebas (Independent) dan variabel terikat (dependent). Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel terikat dua variabel bebas.
- Hipotesis harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna, tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
- Hipotesis harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasionalisasi yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis desktiptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran.
Contoh:
a. Disiplin kerja pegawai negeri sangat tinggi
b. Motivasi kerja karyawan pabrik mobil mencapai 90% dari kriteria rata-rata nilai ideal.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan atau membandingkan antara satu dengan yang lain.
Contoh :
a. Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan SMA Swasta dengan lulusan SMA Negeri.
b. Ada perbedaan gairah kerja antara pegawai kontrak pegawai tetap.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis ini dibagi tida jenis, yaitu
a. Hipotesis hubungan Simetris
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Contoh:
- Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
- Terdapat hubungan yang positif antara banyak penonton sepak bola dengan tingkat kerusuhan
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
- Tingkat pengangguran berhubungan dengan tingkat kriminalitas
- Pengalaman training dan ringkat pendidikan secara bersama-sama berhubungan dengan kemampuan kerja
Adalah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh:
- Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga.
- Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas mahasiswa dengan hasil belajar.
0 Response to "Pengertian Hipotesis Serta Konsep dan Jenisnya"
Post a Comment
Terima kasih anda telah meninggalkan komentar