1. Defenisi Risiko
Ada banyak defenisi tentang risiko (risk). Risiko dapat didefinisikan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang di ambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert. Risiko adalah uncertainty about future events. Adapun Joel G. Siegel dan Jae K Shim, mendefinisikan risiko pada tiga hal.
- pertama adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan
- kedua adalah variasi dalam keuntungan, penjual, atau variabel keungan lainnya, dan
- ketiga adalah kemungkinan dari sebuah masalah keungan yang memengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keungan, seperti risiko ekonomi, ketidak pastian politik, dan masalah industri.
Lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim. Menjelaskan pengertian dari analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan dengan keputusan keungan dan investasi. Sementara itu David K. Eiteman, Arthur I. Strone hill dan Mihael H. Moffett mengatakan bahwa risiko dasar adalah the mismatching of intereset rate bases for associated assets and liabilities.
2. Defenisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
3. Defenisis Manajemen Risiko Keputusan
Manajemen risiko keputusan adalah suatu ilmu yang menggabungkan antara konsep risiko dan keputusan untuk dilihat dan di-manage agar mampu memberikan hasil sesuai dengan pengharapan para pengambil keputusan. Untuk mewujudkan itu bagi para pengguna ilmu manajemen risiko keputusan diharuskan untuk memahami persoalan secara komprehensif dan realistis sesuai dengan kondisi yang ditemui di lapangan.
Bahwa harus di akui dalam setiap keputusan yang dibuat selalu saja menyimpan risiko yang mungkin bisa timbul. Pengambilan keputusan yang berisiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan yang di ambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa peluang (probability) yang sama besarnya.
Untuk mengatasi risiko yang timbul dalam suatu organisasi baik yang bersifat profit maupun yang non-profit adalah dengan menerapkan manajemen risiko (risk management) . Dalam manajemen risiko ini dibahas bagaimana menngelola risiko agar bisa memberikan keuntungan serta mekanisme memperkecil risiko. Bahwa jika risiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya. Maka dari itu dibutuhkan kapasitas keilmuan yang mencukupi guna mengelola risiko yang sudah dan akan timbul nantinya.
4. Manfaat Manajemen Risiko
Dengan diterapkan manajemen risiko di suatu perusahaan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh, yaitu;
- Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalamberbagai keputusan.
- Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangkapendek dan jangka panjang.
- Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial.
- Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimun.
- Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk management concept) yang dirancang secara detil maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara sustainable (berkelanjutan).
0 Response to "Definisi Risiko, Manajemen Resiko dan Manfaat Manajemen Resiko"
Post a Comment
Terima kasih anda telah meninggalkan komentar